Selasa, 02 Desember 2014

Kopassus rebut 29 emas di tembak ASEAN

Rebut 29 emas, Kopassus rajai lomba tembak ASEAN

Wandawilliem.blogspot.com - Kontingen lomba tembak TNI AD kembali menjadi juara ASEAN Armies Rifle Meet (AARM)-24. Pasukan Indonesia nyaris menyabet semua medali dan penghargaan di ajang lomba tembak bergengsi ini.

Komandan Kontingen dijabat oleh Mayor Inf Faisol Izudin yang sehari-harinya sebagai Komandan Batalyon Aksi Khusus ( Yon aksus) Satuan Gultor Kopassus. Mereka menyabet 29 medali emas dari 45 medali yang diperebutkan. Kontingen TNI AD juga menyabet 9 trofi dari 15 trofi yang disediakan.

"Kami patut bersyukur kepada Allah yang maha kuasa. Alhamdulillah kami mampu mempertahankan juara umum. Bahkan prestasi yang lebih bagus dengan memperoleh 29 medali emas, sebelumnya 28," kata Mayor Faisol, Selasa (2/12).

Faisol menambahkan mereka semua menggunakan senjata dan amunisi buatan Pindad. Terbukti persenjataan lokal bisa bersaing bahkan mengalahkan senjata-senjata buatan asing.

"Terbukti kami masih juara umum," kata perwira menengah ini.

Kedatangan kontingen disambut oleh Wakil Komandan Jenderal Kopassus Brigjen TNI M Herindra. Dia berjanji memberi anak buahnya penghargaan atas prestasi mereka.

"Kunci kemenangan mereka adalah latihan, latihan dan semangat," kata jenderal bintang satu ini.

Harga cabai melonjak, mendag tak mau buka keran impor

Harga cabai melonjak, mendag tak mau buka keran impor

Wandawilliem.blogspot.com - Menteri Perdagangan Rachmat Gobel berjanji terus berkoordinasi dengan Menteri Pertanian Amran Sulaeman utk mengatasi lonjakan harga cabai. Meski lonjakan harga cabai terjadi karena minimnya pasokan, Rachmat mengaku tak akan membuka keran impor.

"Tidak ada impor cabai," ujar Rachmat usai rapat koordinasi di Kantor Kementerian Koordinator bidang Perekonomian, Jakarta Pusat, Selasa (2/12).

Rachmat mengaku lebih memilih memaksimalkan cabai produksi lokal ketimbang impor. Menurutnya, beberapa daerah sudah memasuki musim panen cabai. Bahkan ada beberapa daerah yang mulai panen pekan depan
.
Karena itu dia mengaku terus mendorong Menteri Pertanian agar para petani menggunakan teknologi demi meningkatkan produksi cabai.

"Saya minta kepada Menteri Pertanian bagaimana supaya jangan terulang kejadian ini setiap tahun. Itu (teknologi) nanti Menteri Pertanian yang mengatur," tambahnya.

Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Srie Agustin menambahkan, cabai tidak masuk kategori kebutuhan pokok. Dengan begitu konsumen dapat mengurangi konsumsinya.

"Intinya, bahan kebutuhan pokok lebih kepada karbohidrat protein nabati dan hewani sama vitamin sayur mayur. Vitamin yang lain kan enggak harus dari cabai. Itu kan kebutuhan marginal, untuk rasa dan saya rasa itu bisa dikurangi," tuturnya.

Terkait harga cabai yang menjadi salah satu penyumbang inflasi terbesar, Sri justru berkelit dan menuding kenaikan harga BBM punya peran lebih besar menyumbang inflasi.

"Itu untuk makanan. Tapi kalau inflasi tertinggi kan di kenaikan harga BBM. Kita kan prediksi dari 0,59 persen ternyata cuma 0,47 persen. Lebih rendah dari prediksi," ucapnya.

Minyak dunia turun, pemerintah belum berpikir turunkan harga BBM

 Minyak dunia turun, pemerintah belum berpikir turunkan harga BBM

Wandawilliem.blogspot.com - Harga minyak dunia terus mengalami penurunan lantaran negara-negara OPEC enggan menurunkan produksinya di tengah kurangnya permintaan atas minyak dunia. 

Turunnya harga minyak dunia juga menjadi perhatian pemerintah. Terlebih, belum lama ini pemerintah mengeluarkan kebijakan menaikkan harga BBM bersubsidi sebesar Rp 2.000 per liter.

Pemerintah berencana mengevaluasi besaran harga BBM. "Harga minyak akan terus dievaluasi dan jadi bahan evaluasi untuk menyesuaikan," ujar Menteri ESDM Sudirman Said usai rapat koordinasi di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Selasa (02/12).

Sudirman menegaskan pemerintah akan terus melihat tren penurunan harga minyak dunia. Turunnya harga minyak dunua akan dibahas dalam rapat khusus di Kementerian Keuangan besok, Rabu (3/12).

"Besok sore akan ada rapat di Kemenkeu. Besok sore kita rapat, tunggu saja," kata dia.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil menambahkan, rapat juga akan membahas soal kuota subsidi BBM yang akan habis.

"Besok kita bahas kuota BBM tahun 2014, harga minyak, semua lah," kata Sofyan.

Dia menjelaskan, pemerintah belum memikirkan soal penurunan harga BBM subsidi. Sebab masih harus melihat perkembangan harga minyak dunia terlebih dulu.

"Belum ada penurunan. Kita liat perkembangan harga seperti apa," kata dia.

Sementara itu, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan penurunan harga minyak saat ini tidak bisa jadi patokan. Lantaran, perhitungan harga minyak dunia tidak bisa dilakukan setiap hari.

"Jangan lihat harga hari ini, harga hari ini untuk forward ke depan," kata Bambang.

Seperti diketahui, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) mengalami penurunan sejak Agustus 2012. Saat ini WTI di New York Mercantile Exchange untuk pengiriman Januari turun 40 sen menjadi USD 68,60 per barel.